Inline skate |
OLAHRAGA sepatu roda kembali booming di Kota Pangkalan Bun .kini anekan macam jenis sepatu roda pun mudah kita jumpai, terutama yang paling populer di kalangan remaja adalah sepatu roda yang memiliki roda di tengah atau lebih populer disebut Inline Skate atau roller blade.
dengan desian-desain yang lebih variatif dan anatomis dengan kaki sehingga sepatu lebih nyaman saat di kenakan.
Hal ini lah yang membuat inline skate semakin cepat populer di kalangan remaja khususnya di kota pangkalan bun ini. “Jika dibandingkan de-ngan sepatu roda, inline skate jauh lebih safety dan mudah digunakan.sehingga tidak hanya populer di kalangan remaja saja tapi juga Anak-anak banyak yang mulai tertarik bermain game seluncur ini,
Memang dari segi nilai Ekonomi olahraga sepatu inline skate termasuk golongan yang cukup mahal. Karena selain sepatu sebagai alat peluncur utama juga kita wajib memiliki peralatan-peralatan pelengkap sebagai pelindung keamanan. so jika anda ingin meluncur dengan aman maka anda harus memiliki satu set sepasang sepatu inline skate, seperangkat pengaman persendian, helm dan kaos tangan. Harga sepatunya saja sekitar Rp250 ribu (untuk pemula) , Tapi untuk yang hobby ada yang rela mengeluarkan kocek sebesar hingga Rp6 juta untuk sepasang sepatu inline skate.
Trus apa sih yang membedakan harga sepatu tersebut sehingga lebih mahal...
Yang tentunya selain kualitas pastinya juga keamanan dan kenyamanan saat di gunakan.
“Bedanya cukup mencolok juga dapat kita perhatikan, dari diameter roda yang 72 mm hinga 110 mm dan sepatu yang lebih kokoh. Jika dikayuh dengan benar sepatu inline skate khusus bisa berlari hingga 50 km per jam,” tandasnya.
Penggemar inline skate sering terlihat di sore dan pagi hari di Bundaran Pancasila Pangkalan Bun, mulai dari anak usia sekolah dasar (SD) hingga orang dewasa.Mereka berseluncur di bawah monumen pesawat secara bergantian.
Tahapan belajar inline skate :
1. Berjalan tanpa menggelindingkan roda layaknya memakai sepatu biasa.
2. Bisa mengayuh satu kaki saja, sedangkan kaki yang lain menjadi tumpuan dan penentu arah.
3. Setelah dapat mengayuh, harus melatih posisi badan serta antisipasi untuk berhenti secara responsif.
No comments:
Post a Comment