Monday 4 May 2015

Jangan biarkan "kelotok" si petualang sungai musnah tergerus arus moderenisasi


Jika kita menilik 10 sampai 15 tahun ke belakang kota pangkalan bun masih belum seperti sekarang ini moderenisasi dimana-mana.
Kita masih banyak menjumpai para penduduk berlalu lalang di sungai menggunakan kendaraan air klotok.
Hal ini mungkin karena faktor-faktor kondisi yang mendukung dimana akses jalan darat masi susah apalagi jika musim hujan datang ruas jalan menjadi area lumpur
Tidak mungkin kita menggunakan kendaraan bermotor untuk bisa pergi ke kota. Jikalaupun ada mereka menggunakan mobil yang type 4WD dengan 4 penggerak roda.
Tak ayal masyrakat lebih memanfaatkan moda transportasi sungai. Bahkan untuk mempermudah mereka mendirikan rumah ditepian sungai dengan tujuan jika sewaktu-waktu bepergian tinggal pakai kelotok.



Seiring perkembangan jaman banyak perusahaan-perusahaan sawit yang beroperasi di pangkalan bun membuat roda perekonomian menjadi maju.
Pemerintah dengan gencar melakukan pembangunan infrastruktur jalan-jalan menjadi bagus sehingga penduduk tak perlu khawatir untuk melalui jalur darat.
Hal ini tidak dilewatkan oleh para dealer-dealer sepeda motor yang memberikan kredit extra murah bahkan tanpa Dp. Sehingga hampir setiap rumah telah memiliki sepeda motor.
Fenomena ini semakin jelas dari tahun ke tahun para warga sudah jarang menggunakan klotok untuk bepergian. Meski masih ada yang tetap bertahan dengan klotok namun tak sebanyak dulu.

Semoga klotok masih tetap eksis di tegah gempuran moderenisasi dan perkembangan zaman.

No comments:

Post a Comment